Langkah-langkah Menulis Deskripsi
Sebelum menulis karangan deskripsi hendaknya terlebih dahulu harus mengetahui langkah-langkah atau petunjuk-petunjuk menulis karangan deskripsi agar karangan yang dibuat atau dihasilkan benar-benar berbentuk karangan deskripsi.
Menurut Semi (2009:71), langkah-langkah atau petunjuk-petunjuk menulis karangan deskripsi adalah sebagai berikut:
a. Pilih dan perhatikan detail (rincian) dengan teliti. Maksudnya, sebelum penulis menggambarkan atau melukiskan tentang suatu objek, masalah peristiwa atau kejadian harus dipahami terlebih dahulu seluk-beluk objek masalah peristiwa atau kejadian yang akan digambarkan atau dilukiskan. Pilihlah detail (rincian) yang memang sangat baik untuk dipaparkan. Detail harus disusun dengan sistematis. Misalnya, mulai dan belakang ke depan, atau dari kiri ke kanan, atau dan sudut pandangan tertentu kepada sudut pandang yang lain. Jangan sampai bolak-balik dan hilir mudik, sehingga membingungkan.
b. Gunakanlah pilihan kata yang tepat. Maksudnya, penulis hendaknya menguasai dengan baik terutama menyangkut diksi dan gaya bahasa sehingga apa yang disajikan dalam tulisan itu benar-benar mewakili atau sesuai dengan objeknya. Dalam sebuah karangan deskripsi diksi dan gaya bahasa yang tepat sangat diperlukan karena akan memberikan impresi dan imajinasi, serta menggugah pembaca. Penggunaan diksi dan gaya bahasa yang tepat juga akan mendukung apa yang diamati dan dirasakan penulis, juga dapat diamati dan dirasakan oleh pembaca. Oleh sebab itu, gunakanlah ungkapan atau kata yang spesifik (kata yang secara khusus dipakai untuk suatu benda atau nama tertentu).
Janganlah menggunakan istilah yang sangat umum karena istilah yang umum tidak ada memancing kesan yang khas. Kata yang spesifik itu seperti kursi, anjing, mangga, nasi, sedangkan kata yang umum itu seperti perabot, binatang, buah-buahan, makanan. Misalnya, bila penulis hendak menggambarkan kejorokan sebuah kamar mandi atau WC, jangan menggunakan ungkapan seperti “kotoran manusia berserakan di mana-mana”, tetapi gunakan istilah yang lebih khusus seperti “taik dan kencing berserakan di mana-mana”. Dengan demikian, lebih mungkin memberikan impresi atau menggugah perasaan pembaca Semi (2009:72).
Sebelum menulis karangan deskripsi hendaknya terlebih dahulu harus mengetahui langkah-langkah atau petunjuk-petunjuk menulis karangan deskripsi agar karangan yang dibuat atau dihasilkan benar-benar berbentuk karangan deskripsi.
Menurut Semi (2009:71), langkah-langkah atau petunjuk-petunjuk menulis karangan deskripsi adalah sebagai berikut:
a. Pilih dan perhatikan detail (rincian) dengan teliti. Maksudnya, sebelum penulis menggambarkan atau melukiskan tentang suatu objek, masalah peristiwa atau kejadian harus dipahami terlebih dahulu seluk-beluk objek masalah peristiwa atau kejadian yang akan digambarkan atau dilukiskan. Pilihlah detail (rincian) yang memang sangat baik untuk dipaparkan. Detail harus disusun dengan sistematis. Misalnya, mulai dan belakang ke depan, atau dari kiri ke kanan, atau dan sudut pandangan tertentu kepada sudut pandang yang lain. Jangan sampai bolak-balik dan hilir mudik, sehingga membingungkan.
b. Gunakanlah pilihan kata yang tepat. Maksudnya, penulis hendaknya menguasai dengan baik terutama menyangkut diksi dan gaya bahasa sehingga apa yang disajikan dalam tulisan itu benar-benar mewakili atau sesuai dengan objeknya. Dalam sebuah karangan deskripsi diksi dan gaya bahasa yang tepat sangat diperlukan karena akan memberikan impresi dan imajinasi, serta menggugah pembaca. Penggunaan diksi dan gaya bahasa yang tepat juga akan mendukung apa yang diamati dan dirasakan penulis, juga dapat diamati dan dirasakan oleh pembaca. Oleh sebab itu, gunakanlah ungkapan atau kata yang spesifik (kata yang secara khusus dipakai untuk suatu benda atau nama tertentu).
Janganlah menggunakan istilah yang sangat umum karena istilah yang umum tidak ada memancing kesan yang khas. Kata yang spesifik itu seperti kursi, anjing, mangga, nasi, sedangkan kata yang umum itu seperti perabot, binatang, buah-buahan, makanan. Misalnya, bila penulis hendak menggambarkan kejorokan sebuah kamar mandi atau WC, jangan menggunakan ungkapan seperti “kotoran manusia berserakan di mana-mana”, tetapi gunakan istilah yang lebih khusus seperti “taik dan kencing berserakan di mana-mana”. Dengan demikian, lebih mungkin memberikan impresi atau menggugah perasaan pembaca Semi (2009:72).