Kesimpulan Filsafat Pendidikan Empirisme

Inilah Kesimpulan Filsafat Pendidikan Empirisme

1. Pemikiran filsafat mengalami kemajuan pesat pada abad 17-18. Setelah para sarjana menyelesaikan studinya di Barat. Empirisme dan rasionalisme adalah dua aliran filsafat yang cukup berpengaruh pada saat itu.

2. Emprisme adalah suatu paham filsafat yang mengajarkan bahwa kebenaran itu adalah yang logis dan ada bukti empris.

3. Peletak dasar empiris pertama adalah Francis bacon, bapak empirisnya Jhon Locke dan beberapa filsuf lainya seperti Thomas Hobbes, Berkeley, David Hume dan lainnya.

4. Pemikiran filsafat mengalami kemajuan pesat pada abad 17-18. Setelah para sarjana menyelesaikan studinya di Barat. Empirisme dan rasionalisme adalah dua aliran filsafat yang cukup berpengaruh pada saat itu.

5. Emprisme adalah suatu paham filsafat yang mengajarkan bahwa kebenaran itu adalah yang logis dan ada bukti empris.
Peletak dasar empiris pertama adalah Francis bacon, bapak empirisnya Jhon Locke dan beberapa filsuf lainya seperti Thomas Hobbes, Berkeley, David Hume dan lainnya.

Inilah Pemikiran David Hume Yang Tidak Relevan

Pemikiran David Hume Yang Tidak Relevan

Pertama, Hume cenderung mempertentangkan dua bentuk teisme yang monopolar dan mengabaikan sintesis dipolar. Dalam hal ini ada dua pola, yaitu mistisisme dan antropromorpisme.

Kedua, Hume mengabaikan peranan akal dalam menangkap realitas. Padahal akal mampu menghubungkan kejadian-kejadian yang lampau dengan kejadian sekarang bahkan meramalkan sesuatu yang akan datang. Akal juga mampu memberikan ide-ide umum tentang fakta-fakta yang beragam. Contohnya mobil, sepeda dan pesawat diabstraksikan oleh akal menjadi alat transportasi.

Ketiga, Hume terlalu meredusir semua realitas dalam kajian empiris sehingga dia terjerumus pada determinisme empiris. Realitas alam menjadi sempit dan kecil serta mutlak dan tidak pernah berubah. Padahal realitas sangat luas dan di luar alam empiris masih tedapat wujud lain.

Telaah Kritis Pemikiran Filsafat Empiris

Inilah Telaah Kritis Pemikiran Filsafat Empiris

Empat Kelemahan Empirisme:

1. Indera terbatas, benda yang jauh kelihatan kecil padahal tidak. Keterbatasan kemampuan indera ini dapat melaporkan obyek tidak sebagaimana adanya.

2. Indera menipu, pada orang sakit malaria, gula rasanya pahit, udara panas dirasakan dingin. Ini akan menimbulkan pengetahuan empiris yang salah juga.

3. Obyek yang menipu, conthohnya ilusi, fatamorgana. Jadi obyek itu sebenarnya tidak sebagaimana ia ditangkap oleh alat indera; ia membohongi indera. Ini jelas dapat menimbulkan pengetahuan inderawi salah.

4. Kelemahan ini berasal dari indera dan obyek sekaligus. Dalam hal ini indera (di sisi meta) tidak mampu melihat seekor kerbau secara keseluruhan dan kerbau juga tidak dapat memperlihatkan badannya secara keseluruhan.


Inilah Pemikiran Filosof Empirisme

Inilah PEMIKIRAN FILOSOF EMPIRISME

1. Thomas Hobbes (1588-1679)

- Pengalaman merupakan permulaan segala pengenalan
- Persentuhan dengan indera (empirik) itulah yang menjadi pangkal dan sumber ilmu pengetahuan.
- Hobbes telah menyusun suatu sistem yang lengkap, berpangkal kepada empirisme secara konsekuen.
- Pengamatan disajikan fakta-fakta yang dikenal dalam bentuk pengertian-pengertian yang ada dalam kesadaran kita seperti: ruang, waktu, bilangan dan gerak dari pengamatan pada benda.


2. Jhon Locke (1632-1704)
- Reflection itu pengenalan intuitif serta memberi pengetahuan apakah kepada manusia lebih baik lebih penuh dari pada sensation.
- Sansation merupakan suatu yang memiliki hubungan dengan dunia luar tetapi tak dapat meraihnya dan tak dapat mengerti sesungguhnya. Tetapi tanpa sensations manusia tak dapat juga suatu pengetahuan.
- Buku Jhon Locke, "Essay Concerning Human Understanding" 1689 ditulis berdasarkan premis yaitu semua pengetahuan datang dari pengalaman (halaman 108). Ini berarti, tidak ada yang dapat dijadikan idea atau konsep tentang sesuatu yang berada dibelakang pengalaman tidak ada idea yang diturunkan

3. David Hume (1711-1776)
- Seluruh pengetahuan itu tak lain dari jumlah pengalaman kita.
- Adapun yang bersentuhan dengan indera kita itu sifat-sifat atau gejala-gejala dari hal tersebut. Yang menyebabkan kita mempunyai pengertian sesuatu yang tetap–substansi–itu tidak lain dari perulangan pengalaman yang demikian acapkalinya

4. George Berkeley (1665-1753)
- Mencanangkan teori yang dinamakan “immaterialisme” atas dasar prinsip-prinsip empirisme.
- Berpendapat sama sekali tidak ada substansi-substansi material dan yang ada hanya pengalaman ruh saja karena dalam dunia material sama dengan ide-ide
- Pengakuannya bahwa “aku” merupakan suatu substansi rohani. Tuhan adalah asal-usul ide itu ada yang menunjukkan ide-ide pada kita dan Tuhanlah yang memutarkan film pada batin kita.

Tayang Sekarang Di SCTV Si Cantik Supir Angkot

FTV Si Cantik Supir Angkot tayang sekarang di SCTV dan akan menemani pemirsa SCTV hingga pukul 12.00 WIB siang nanti.

Dan Inilah Deretan Artis Pemain FTV Si Cantik Supir Angkot 
1. Rizky Alatas
2. Dinda Azani
3. Jojo Silalhi
4. Dll

Cerita FTV Si Cantik Supir Angkot SCTV ini berawal dari Dinda Azani yang membawa angkot, namun ia tidak lagi narik. Pas berhenti dijalan naiklah Rizky Alatas. Meskipun gak narik Rizky tetap maksa untuk diantarin.. belum aja jalan Polisi Datang nilang Dinda.

Permasalahn utamanya malah terjadi di Babe Dinda. Dimaan Usaha angkot babenya bangkrut... Bagaimana kisah selengkapnya tentang Si Cantik Supir Angkot ini yang berjuang untuk menjadikan angkotnya hidup lagi dan Kisah cintanya.

Dan OST FTV Si Cantik Supir Angkot ini adalah Lagu Budi Doremi yaitu Cintaku Di Jleb Jlebin Kamu...

Konstruksi Empirisme Dan Jenis-Jenis Empirisme

Konstruksi Empirisme

Rome Harre dalam tulisannya “Varieties of Realism (1986)” membedakan tiga realm (domain) entitas empirik.

A. Realm 1 adalah entitas empirik yang dapat ditangkap dengan panca indera manusia. Es itu dingin ketika dirasa

B. Realm 2 adalah entitas empirik yang tidak dapat ditangkap panca indera secara langsung. Membuthkan alat, misal mikro organisme

C. Entitas empirik realm 3 adalah evidensi seperti neutron, chip dengan berjuta fungsi dan lain-lain.

Jenis-Jenis Empirisme

Empirio-kritisisme adalah Sebuah aliran filsafat yang bersifat subyaktif-idealistik. Inti aliran ini adalah ingin “membersihkan” pengertian pengalaman dari konsep substansi, keniscayaan, kausalitas, dan sebagainya, sebagai pengertian apriori.

Empirisme Logis adalah Analisis logis Modern dapat diterapkan pada pemecahan-pemecahan problem filosofis dan ilmiah.

Empiris Radikal adalah Suatu aliran yang berpendirian bahwa semua pengetahuan dapat dilacak sampai pada pengalaman inderawi


Pengertian Filsafat Pendidikan Empirisme

Pengertian Filsafat Pendidikan Empirisme
Empirisme berasal dari kata Yunani empirikos yang berasal dari kata empeiria, artinya pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamnnya.

Bila dikembalikan kepada kata Yunaninya pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman inderawi.

Manusia tahu es dingin karena ia menyentuhnya, gula manis karena ia mencicipinya

Empirisme adalah faham filsafat yang mengajarkan bahwa benar adalah yang logis dan ada bukti empiris.

Empirisme adalah doktrin bahwa sumber seluruh pengetahuan harus dicari dalam pengalaman. Salah satu teori mengenai asal pengetahuan.

Secara etimologi, istilah empirisme berasal dari kata Yunani empeiria yang berarti pengalaman.

Latar Belakang Filsafat Pendidikan Empirisme

Latar Belakang Filsafat Pendidikan Empirisme

Pada masa Renaissance (abad ke-17) yang dipandang sebagai sumber pengetahuan hanya apa yang secara alamiah dapat dipakai manusia yaitu akal atau rasio dan pengalaman atau empiris.

Pada abad ini muncul dua aliran filsafat yang saling bertentangan yaitu rasionalisme dan empirisme

Rasionalisme

Sebuah aliran filsafat yang menekankan akal atau rasio sebagai sumber pengetahuan yang memiliki nilai kebenaran dan dapat diuji keilmiahannya.

Merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui akal yang memenuhi syarat kebenaran ilmiah

EMPIRISME

Berpendapat bahwa empirik atau pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan baik pengalaman yang batiniyah maupun yang lahiriayah.

Akal bukan menjadi sumber pengetahuan.

Metode yang diterapkan adalah induksi.

Nilai pengenalan yang diperoleh melalui pegalaman itu sendiri dijadikan sasaran atau obyek penelitaian.