Candi Muara Takus dan Istana Siak Sri Inderapura merupakan dua warisan budaya yang saat ini masih menjadi bukti sejarah di Provinsi Riau.
1. Candi Muara Takus, Sebuah situs candi peninggalan kerajaan Sriwijaya yang terletak di kabupaten kampar. Letaknya yang cukup jauh dari Ibukota Pekanbaru yaitu sekitar 135 Kilometer. Jika Kita dari Sumatera Barat justru kita akan lebih dulu sampai ke Candi Muara takus yang bercorak Budha ini. Dan jangan heran ketika hari besar agama Budha Candi Muara takus ini sangat ramai dikunjungi.
2. Istana Siak Sri Inderapura merupakan Istana dari Kesultanan Siak yang ada di Riau. Ketika Indonesia Merdeka Kesultanan Siak menyerahkan kekuasaannya kepada NKRI. Dan saat itu Raja Terakhirnya adalah Sultan Syarif Kasim II (Yang Dipertuan Besar Syarif Kasyim Abdul Jalil Saifuddin)
Jika kita telisik lagi maka Sejarah Kesultanan Siak ini sangat penjang dan sempat menjadi rebutan antara Belanda dan Inggris dulunya.
Dan sebagai Penghargaan terhadap Sultan Syarif Kasim Namanya diabadikan sebagai Bandar Udara dan Kampus Negeri Islam yaitu UIN SUSKA (UNI Sultan Syarif Kasim)
1. Candi Muara Takus, Sebuah situs candi peninggalan kerajaan Sriwijaya yang terletak di kabupaten kampar. Letaknya yang cukup jauh dari Ibukota Pekanbaru yaitu sekitar 135 Kilometer. Jika Kita dari Sumatera Barat justru kita akan lebih dulu sampai ke Candi Muara takus yang bercorak Budha ini. Dan jangan heran ketika hari besar agama Budha Candi Muara takus ini sangat ramai dikunjungi.
2. Istana Siak Sri Inderapura merupakan Istana dari Kesultanan Siak yang ada di Riau. Ketika Indonesia Merdeka Kesultanan Siak menyerahkan kekuasaannya kepada NKRI. Dan saat itu Raja Terakhirnya adalah Sultan Syarif Kasim II (Yang Dipertuan Besar Syarif Kasyim Abdul Jalil Saifuddin)
Jika kita telisik lagi maka Sejarah Kesultanan Siak ini sangat penjang dan sempat menjadi rebutan antara Belanda dan Inggris dulunya.
Dan sebagai Penghargaan terhadap Sultan Syarif Kasim Namanya diabadikan sebagai Bandar Udara dan Kampus Negeri Islam yaitu UIN SUSKA (UNI Sultan Syarif Kasim)